Freedom papuans

Freedom papuans
isi hati

Rabu, 03 November 2010

West papua Freedom

2 komentar:

  1. t

    Masalah papua barat bukanlah otonomi .atau Ekonomi Tetapi itu Hak sasi manusia yg tdk dapat di ngangugugat oleh siapanpun dan dengan alasan apapu {Sesuai Deklarasi Universal hak asasi manusia }{universl declaration of Human Rights,yg menjadi dasar Hukum Internationl baru di bagi persoalan HAM,papua keluar dari NKRI adalah Harga mati Indonesia jgn macam2 REFERENDUM PAPUA-REFERENDUM PAPUA.KEMERDEKAAN SEBAGAI HAK UNTUK MENENTUKAN NASIB SENDIRI (“RIGHT TO SELF-DETERMINATION”) DALAM PERSPEKTIF
    HUKUM INTERNASIONAL (STUDI KASUS TERHADAP
    KEMERDEKAAN KOSOVO)

    Kemerdekaan adalah »hak« berdasarkan Deklarasi Universal HAM (Universal Declaration on Human Rights) yang menjamin hak-hak individu dan berdasarkan Konvenant Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik yang menjamin hak-hak kolektif di dalam mana hak penentuan nasib sendiri (the right to self-determination) ditetapkan. »All peoples have the right of self-determination. By virtue of that right they freely determine their political status and freely pursue their economic, social and cultural development - Semua bangsa memiliki hak penentuan nasib sendiri. Atas dasar mana mereka bebas menentukan status politik mereka dan bebas melaksanakan pembangunan ekonomi dan budaya merek<< JADI SEKARANG TUGAS INDONESIA ADALAH C. Masalah Pengakuan (“Recognition”) dalam Hukum Internasional

    Di tingkat internasional adalah sudah lazim apabila suatu negara yang terlebih dahulu eksis memberikan pengakuan atas keberadaan negara atau UNTUK BANGSA PAPUA BARAT
    Penulis: Pambudidoyo
    Senin, 20 Februari 2012 12:27

    Bendera Bintang Kejora (Foto: Istimewa)Bendera Bintang Kejora (Foto: Istimewa)

    2013, Papua Punya Pelabuhan Kelas Dunia
    Akusisi Phillipine Airlines, Anthony Salim Incar Cina
    Alasan DPR Tolak UAV Israel Tidak Tepat
    Amini Bantuan Pengamanan dari AS, MA Buka Kedoknya Sendiri
    AS Nyatakan JAT Teroris, Itu Cuma Pernyataan Sepihak

    itoday - Asing akan tetap melibatkan diri dengan urusan Papua. Itulah yang menjadi perhatian Hariyadi Wirawan ketika diwawancarai itoday, Senin (20/2).

    “Asing terlibat karena persoalan Papua tidak pernah selesai,” tutur pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia ini.

    Menurutnya, apa yang terjadi di Papua sekarang, jelas mengikuti skenario kemerdekaan Kosovo, yang berhasil memerdekakan dirinya dengan bantuan lembaga internasional. Hal ini terlihat dengan didaftarkannya kemerdekaan Papua Barat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) minggu lalu.

    “Jika asing melihat masalah Papua sebagai sebuah isu internasional yang hangat, dan menganggap Indonesia tidak peduli. Maka kesempatan Papua untuk merdeka akan semakin besar,” jelasnya.

    Hariyadi mengingatkan, keberadaan AS di Darwin, Australia, walau sebenarnya adalah untuk membendung Cina, tetapi jika masalah Papua semakin memanas, dan memperoleh pengakuan lembaga internasional sebagai sebuah negara merdeka, maka pangkalan AS di Darwin akan menjadi pangkalan yang bersifat multifungsi.

    “AS akan mengerahkan pasukannya di Darwin guna melindungi Papua, jika Indonesia nantinya menolak kemerdekaan Papua yang disahkan PBB secara sepihak,” kata Hariyadi.

    Apa yang dikatakan Hariyadi mengenai ancaman pangkalan AS di Darwin memang tidak bisa dianggap enteng. Sebab posisi Darwin sangat untuk mendukung posisi AS di ASEAN dan Laut Cina Selatan, atas Cina dan Rusia.

    Tidak hanya itu, posisi Darwin juga memudahkan AS untuk mengirimkan pasukannya dengan menggunakan kapal selam dan kapal induk, ke berbagai belahan dunia, khususnya Asia Pasifik.

    Bagi Hariyadi, alasan mengapa masalah Papua tidak pernah selesai, karena pemerintah selalu menggunakan cara represif dengan menggunakan kekuatan bersenjata. Sedangkan cara pendekatan lainnya kurang maksimal, sebab tim yang dibentuk selalu saja tidak bekerja dengan semestinya.*

    BalasHapus